Urban Farming

Mengapa Memilih Kangkung Hidroponik ?

Ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Tani Pagertani Maharaja, Depok, Jawa Barat sedang melakukan panen kangkung yang dibudidayakan secara hidroponik
Ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Tani Pagertani Maharaja, Depok, Jawa Barat sedang melakukan panen kangkung yang dibudidayakan secara hidroponik

Sayuran kangkung sangat populer di masyarakat Indonesia, disukai dari mulai kalangan bawah sampai kelas sultan.

Tanaman air yang bisa hidup disegala cuaca ini selalu menjadi menu faforit di rumah makan citarasa Indonesia.

Ada sebagaian masyarakat yang ragu makan sayuran lezat yang bisa dimasak dari mulai batang sampai pucuk daun ini, alasannya takut kalau tanaman ini dibudidayakan di genangan air yang tidak higienis seperti air comberan, selokan, dan lain lain.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tapi akan berbeda cerita jika kangkung dibudidayakan secara hidroponik, bercocok tanam dengan air yang bersih bernutrisi, kualitas air bisa dijaga kebersihannya, hasilnya lebih banyak dan optimal.

Masa Panen Lebih Cepat

Jika dibandingkan dengan tanaman kovensional yang ditanam dengan media tanam tanah, tanaman hidroponik dapat dipanen lebih cepat 30 % hingga 50 %. Tanaman kangkung sudah bisa dipanen pada usia 17 hari setelah tanam (HST), atau 22 hari setelah semai (HSS).

Lebih Segar dan Bersih

Sayuran kangkung hidroponik tampil lebih segar karena semua nutrisi untuk pertumbuhan terpenuhi. Juga lebih bersih karena kangkung ditanam dengan media tanam air bukan tanah.

Lebih Krispi dan Enak

Kangkung hidroponik tumbuh dengan nutrisi optimal dan tepat, sehingga terasa lebih krispi (renyah) dan lebih enak.

Harga Jual Lebih Tinggi

Bagi petani hidroponik kangkung hasil panennya bisa dijual lebih mahal dibanding kankung yang dibudidayakan dengan media tanam tanah. ( Slamet Riyanto )

Berita Terkait

Image

Pemenang Lomba Tujuh Belasan Dapat Hadiah Sayuran Hidroponik

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image