Aksi Menjaga Ketahanan Pangan Keluarga dan Lingkungan
Pertanian kota atau urban farming yang dikelola dengan baik akan banyak memberi manfaat bagi masyarakat sekitarnya, dan ini menjadi pondasi ketahanan pangan masyarakat dan lingkungan. Urban farming yang paling tepat diterapkan diperkotaan adalah sistem pertanian hidroponik. Pertanian dengan sistem hidroponik dapat dilakukan secara sederhana dan mudah. Sistem pertanian dengan media tanam air ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem pertanian konvensional.
Pertanian dengan sistem hidroponik dianggap sangat tepat untuk diterapkan di wilayah perkotaan, ada beberapa alasannya yaitu tidak memerlukan lahan yang luas, dapat menghasilkan berbagai sayuran segar dan berkualitas, tidak menyita banyak waktu untuk merawatnya, hasil produksi lebih banyak, bebas pestisida, waktu panen lebih singkat, dan banyak menghemat penggunaan air.
Urban farming hidroponik merupakan inisiasi pertanian yang sangat berguna bagi lingkungan di perkotaan dan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat, kata Didik Ariadi, SM Business Operation Planning and Performance SDA Telkom Indonesia disela-sela kegiatan sosialisasi urban farming hidroponik di Komplek Perumahan Depok Maharaja, Kota Depok Jawa Barat. Disamping itu dalam urban farming hidroponik juga bisa diterapkan teknologi (IoT - Internet of Things--red) tujuannya agar mempermudah dalam perawatan tanaman, menghemat sumberdaya manusia, namun dapat menghasilkan sayuran yang optimal imbuhnya. Hidroponik sangat cocok untuk lingkungan perkotaan dan dapat dilakukan banyak lapisan masyarakat dari anak muda sampai ibu-ibu rumah tangga pungkasnya.
Urban farming hidroponik sangat cocok di lingkungan perkotaan untuk ketahanan pangan masyarakat, disamping itu pertanian hidroponik sangat tepat diaplikasikan diperkotaan karena disamping hemat ruangan, masyarakat dapat menikmati sayuran segar dan higienis, kata Maulina salah satu peserta pelatihan.
Urban farming hidroponik merupakan salah satu inisiasi dari Telkom Indonesia dalam program Pilar Aksi Bumi, Urban Farming Hidroponik Sebagai Program Inisiasi Menjaga Ketahanan Pangan Kelurga dan Lingkungan. Program ini dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan melibatkan peran serta aktif masyarakat dalam membangun ketahanan pangan lingkungan.
Dalam acara tersebut nara sumber dibawakan oleh Slamet Riyanto, ketua Kelompok Tani Pagertani Maharaja, pengiat dan pelaku urban farming hidroponik, dan juga sebagai konsultan pertanian tanpa media tanah dibergai lokasi di Jabodetabek. Naara sumber juga sering mengisi berbagai pelatihan budidaya hidroponik di lembagai BUMN, swasta, komunitas, dan juga masyarakat.
Susksesnya urban farming tidak bisa hanya dibebankan kepada masyarakat, peran serta pihak ketiga seperti lembaga BUMN maupun swasta sangat berarti untuk aksi menanam pada masyarakat. Keterbatasan pengetahuan cara bercocok tanam masyarakat juga perlu peran aktif dari petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian.
Acara sosialisasi urban farming hidroponik diselenggarakan di Kebun Dirgan diikuti oleh 31 peserta yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga di lingkungan RW 12 Depok Maharaja dan sekitarnya, Kota Depok, Jawa Barat. Sosialisasi berlangsung pada 8 November 2024 dimulai Pk 13.00 dan berakhir pada Pk 16.00. Bagitu antusias peserta dengan berbagai pertanyaan, karena keterbatasan waktu panitia terpaksa menghentikan laju jumlah pertanyaan dan supaya bisa langsung ditanyakan kepada nara sumber sambil praktik menanam sayuran pak coy di kebun lokasi acara.