Urban Farming

Sirkulasi Air Sistem Pertanian Aquaponic

Sistem aliran air budidaya tanaman dan ikan dengan sistem aquaponic
Sistem aliran air budidaya tanaman dan ikan dengan sistem aquaponic

Aquaponik adalah salah satu sistem budidaya yang menggabungkan akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik (menanam dengan media tanam air) dengan sistem sirkulasi tertutup. Pada sistim ini ikan menghasilkan feses yang penuh dengan nutrisi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Sementara itu air yang kaya nitrat dalam kolam ikan dimasukkan dalam filter penyaring material dan dipompa untuk mengairi tanaman yang ditanam dengan sistem hidroponik. Setelah tanaman menyerap nutrisi yang ada dalam limbah akuakultur, selanjutkan air bersih dialirkan kembali ke kolam ikan.

Sistem budidaya tanaman dan ikan dengan sistem aquaponik yang dikembangkan di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat
Sistem budidaya tanaman dan ikan dengan sistem aquaponik yang dikembangkan di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat

Sistem aquaponik sangat cocok untuk pertanian perkotaan (urban farming), karena sangat efisien penggunaan ruangan/lahan, dan jumlah air yang diperlukan jauh lebih sedikit dibanding sistem pertanian konvensional. Pertanian sistem ini sangat cocok untuk membantu menguatkan ketahanan pangan masyarakat. Dapat dikelola secara perseorangan atau dengan sistem kelompok atau lazimnya kelompok tani.

Apakah Kelemahan Sistem Aquaponik?

Pertama, sistem aquaponik membutuhkan energi listrik untuk menjalankan sistem, menghidupkan pompa agar air bisa disirkulasikan dengan baik. Mungkin teknologi tenaga surya bisa mengatasinya apalagi saat ini peralatan panel tenaga surya sudah relatif murah dan banyak beredar dipasaran.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kedua, sistem aquaponik memerlukan kecermatan dalam mengelola air untuk menyeimbangkan kebutuhan dua makhluk yang berbeda yaitu tenaman dan ikan. Keasaman air yang tepat, pengaturan suhu, mengendalikan pertumbuhan alga, dan perlu kontrol penumpukan senyawa kimia. Ini memerlukan tenaga terdidik dan memiliki waktu untuk mengontrol secara berkala.

Secara umum sistem aquaponik lebih ekonomis dan hemat sumber daya jika dibandingkan dengan metode pertanian konvensional. Diperlukan riset teknologi khususnya kebutuhan sumber daya listrik agar lebih efisien dan dapat diperloleh secara global, mudah, dan sederhana. (Slamet Riyanto)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image