Memanfaatkan Ruang Diatas Got untuk Kebun Sayur, Begini Caranya

Urban Farming  
Kebun sayur hidroponik diatas saluran air atau got
Kebun sayur hidroponik diatas saluran air atau got

Para pecinta tanaman khususnya di wilayah perkotaan tidak pernah membiarkan ada lahan nganggur disekitar rumah, dengan berbagai kreasi akan melahirkan produk tanaman yang selalu menggoda mata untuk melihat, inilah yang sering disebut dengan urban farming, mulai dari teknik tabulampot, aerophonik, dan hidroponik.

Semakin menyempitnya lahan pertanian, teknologi pertanian hidroponik bisa menjadi pilihan untuk menyangga ketahanan pangan khususnya dilingkungan keluarga. Hidroponik bisa dikembangkan menjadi Kebun Sayur Keluarga, bahkan tidak mustahil menjadi pemberdayaan ekonomi keluarga.

Ketahanan pangan di keluarga dapat dilakukan dengan membangun Kebun Sayur Keluarga untuk memenuhi kebutuhan sayuran harian bagi keluarga tanpa harus membeli, alias memetik dari halaman rumah sendiri.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kebun hidropinik sangat hemat tempat, lahan sempit pun jadi, bahkan dibeberapa perkampungan padat memanfaat lahan diatas saluran air atau got untuk membangun instalasi hidroponik, lantai atas yang biasanya terbengkalai bisa disulap menjadi kebun sayur keluarga, sedangkan di beberapa lokasi perumahan memanfaatkan lahan tidur fasos/fasum disulap menjadi instalasi hidroponik sekaligus menjadi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Lantas bagaimana caranya?

Di atas salurah air atau got bisa dioptimalkan untuk membangun kebun sayur hidroponik, saluran airpun tetap bisa dibersihkan
Di atas salurah air atau got bisa dioptimalkan untuk membangun kebun sayur hidroponik, saluran airpun tetap bisa dibersihkan

Ini adalah contoh membangun instalasi hidroponik diatas saluran air, dengan ukuran Panjang 300 cm, lebar 50 cm, dibangun keatas empat susun bisa menghasilkan 100 lubang tanam. Ketinggian instalasi paling bawah dari bibir got 90 cm artinya jika kita akan membersihkan saluran air (got) masih terjangkau sehingga kebersihan saluran air tetap dapat dijaga. Sementara tanaman paling atas pada ketinggian 80 cm, artinya masih terjangkau tangan pada masa pemeliharaan maupun ketika memanen.

Usia tanaman sayuran hidroponik relatif singkat, hanya 30 hari sawi sudah bisa dipanen, bahkan untuk kangkung hanya butuh waktu 20 hari, sudah bisa dibuat tumis yang penuh gizi. Dengan usia tersebut berat sawi rata-rata mencapai 80 - 90 gram per bonggol.

Jadi jika penampang depan rumah kita berukuran 6m, sisihkan tiga meter diatas saluran air untuk berkebun hidroponik maka setiap bulan bisa menghasilkan 100 lubang tanam. Maka dalam satu bulan bisa menghasilkan sawi dewasa sebanyak 100 bonggol, dengan berat total 9000 gram atau 9 Kg, Jika dikapitalisasi harga per Kg dihargai Rp 15.000,- maka akan menghasilkan Rp 135.000,-

Jika untuk konsumsi sendiri, sekali memasak memerlukan 3 bonggo, maka sekali panen dapat memenuhi kebutuhan sayuran untuk 33 keluarga.

Agar panen bisa diatur sesuai kebutuhan maka planting management menjadi sangat penting. Misalnya jika kita memiliki 100 lubang tanam, maka waktu menanam kita bagi menjadi 5 periode, artinya seminggu sekali kita harus menanam pada 20 lubang pada instalasi hidroponik. Sehingga pada pekan ke 6 dan seterusnya sayuran hidroponik sudah bisa dinikmati sebanyak 20 lubang tanam per pekan.

Kerjasama antar rumah menjadi penting, apabila ada 5 keluarga yang berdekatan menanam sayuran hidroponik dengan lima jenis sayuran, mereka bisa saling berbagi (barter).

Bagaiman jika ada 50 atau 100 keluarga yang mempunyai hobies hidroponik selalu panen setiap hari dan saling bertukar pruduknya? Ketahanan pangan khususnya sayuran di tingkat lingkungan tentu akan menjadi solusi yang sangat berarti. (Slamet Riyanto)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image