Menanam Tanaman Mint dengan Sistem Duck Bucket
Aroma daun mint yang khas mudah dikenali masyarakat, banyak manfaat daun helbal yang kerap tumbuh di lahan lembab ini. Nah ini peluang para pecinta urban farming hidroponik untuk membudidayakan daun mint ke dalam instalasi hidroponik, salah satunya dengan sistem duck bucket.
Hidroponik dutck bucket adalah sistem hidroponik dimana air di teteskan atau disiramkan pada tanaman secara terus menerus. Tetesan air nutrisi yang menetes atau mengalir kemudian ditampung ke dalam bak/ember tanaman dan sisa airnya kembali ke bak penampungan untuk digunakan kembali.
Membudidayakan tanaman mint sangat mudah. Pertama mint bisa ditanam dengan menyemai dari benih, kedua tanaman sejenis rumput ini juga bisa dibudidayakan dengan cara memotong dari tanaman yang sudah ada. Caranya potong tangkai kurang lebih dua ruas, kemudian bungkus satu ruas yang dibawah dengan rock wool dan masukkan kedalam netpot, agar tanaman kuat tambahkan media hidro tone dan netpot siap dimasukkan ke dalam ember instalasi duck bachet.
Metode ini cukup efektif untuk budidaya mint skala perumahan dan hobi, dalam waktu tidak terlalu lama, tanaman mint sudah rimbun dan sudah bisa diambil manfaatnya sebagai campuran olahan makanan dan minuman yang banyak manfaat untuk tubuh.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya mint dengan metode duck bucket ini yaitu
1. Menggunakan netpot yang besar, minimal diameter 10 cm.
2. Sebagai penahan akar tanaman dan untuk menjaga kelembaban akan gunakan hidro tone
3. Gunakan kain flanel sebagai sumbu kapiler agar nutrisi bisa terserap sampai ke akar tanaman.
4. Teknik penyiraman dibuat berkala, jadi tidak 24 jam.
5. Air tandon diberi nutrisi, direkomendasikan dengan nutrisi hidroponik AB Mix daun.
Selamat mencoba
( Slamat Riyanto )