Sayuran Hidroponik VS Organik

Hidroponik  
Sayuran selada yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik, umur 30 hari dihitung mulai HST (Hari Setelah Tanam) sayuran siap dipanen
Sayuran selada yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik, umur 30 hari dihitung mulai HST (Hari Setelah Tanam) sayuran siap dipanen

Berkebun adalah hal yang menyenangkan, sistem pertanian seperti apa yang akan dipilih? Ada berbagai cara bertani diantaranya pertanian konvensional, pertanian organik, dan pertanian hidroponik.

Kali ini kita akan membahas perbedaan pertanian hidroponik dan organik. Karena dua jenis pertanian ini selalu menjadi perdebatan dikalangan pecinta pertanian bahkan dikalangan akademisi.

Keduanya adalah sistem pertanian yang perlu kesabaran dan ketekunan, banyak rambu-rambu yang harus ditaati untuk menghasilkan produksi tanaman yang higienis dan berkualitas.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Arti Umum Sayuran Hidroponik dan Organik

Sayuran hidroponik adalah sayuran yang dalam proses budidayanya ditanam dengan menggunakan media tanam air yang mengandung mineral atau nutrisi untuk membantu pertumbuhan, dan tanpa menggunakan pestisida kimia.

Sayuran organik adalah sayuran yang dalam proses budidayanya ditanam menggunakan media tanam tanah dimana nutrisi mengandalkan yang ada pada tanah disekitar tanaman, dan tanpa menggunakan pestisida kimia.

Persamaan nyata pertanian hidroponik dan pertanian organik adalah para petaninya enggan menggunakan pestisida kimia untuk menghalau berbagai hama yang selalu menyatroni tanaman.

Keunggulan sayuran hidroponik dan organik

Sayuran Hidroponik

1. Pertanian dengan sistem hidroponik biasanya dilakukan didalam green house atau screen house, sehingga tanaman aman dari serangan hama serangga, dengan demikian tidak lagi diperlukan pestisida.

2. Apabila terpaksa harus digunakan pestisida maka para petani hidroponik selalu menggunakan pestisida nabati yang bahan-bahannya mudah ditemukan disekitar kita.

3. Sayuran yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik akan tumbuh lebih cepat karena semua nutrisi yang diperlukan tanaman untuk tumbuh tercukupi dengan ukuran yang tepat, disamping itu akar tercukupi dengan oksigen terlarut.

4. Akar tanaman yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik tidak lagi mencari sendiri unsur-unsur nutrisi yang diperlukan karena semua sudah tersedia dan akan siap menyerap

5. Karena sumua unsur nutrisi tercukupi maka sayuran hidroponik terlihat lebih segar dan besar.

Sayuran Organik:

1. Pertanian organik biasanya dilakukan dengan media tanam tanah, bida dilakukan didalam green house atau dialam terbuka. Apabila dilakukan di alam terbuka maka berpotensi dengan serangan hama serangga.

2. Petani organik harus waspada untuk mencegah serangan hama serangga. Petani organik yang konsisten juga akan membasmi hama serangga dengan pestisida nabati.

3. Sayuran yang dibudidayakan secara organik menggunakan pupuk alami seperti pupuk kompos, pupuk kandang. Bisa juga menggunakan pupuk buatan hasil vermentasi atau POC (Pupuk Organik Cair) yang dibuat dari bahan-bahan organik.

4. Tanaman yang dibudidayakan secara organik, akar akan mencari sendiri kebutuhan unsur nutrisi yang diperlukan tanaman untuk tumbuh pada tanah yang ada disekitarnya, dan belum tentu ukurannya sesuai dengan kebutuhan tanaman. Disinilah perbedaan mendasar antara pertanian hidroponik dan organik.

5. Oleh karena porsi unsur nutrisi yang ada di dalam tanah belum tentu tepat sebagaimana dibandingkan dengan pertanian hidroponik, maka pertumbuhan tanaman organik tidak secepat pertanian hidroponik.

Jadi Sayuran Mana yang Lebih Sehat?

Sayuran hidroponik maupun organik, keduanya memiliki keunggulan, menurut beberapa ahli tanaman tingkat gizi sayuran bergantung pada nutrisi tempat sayuran tersebut tumbuh.

Berdasarkan ulasan diatas, wajar apabila tanaman hidroponik tumbuh lebih cepat, lebih segar, dan secara kualitas lebih baik. Karena pertanian dengan sistem hidroponik, nutrisi disiapkan dengan porsi dan ukuran yang tepat sesuai kebutuhan tanaman. Maka kita harus pastikan jika bercocok tanam secara hidroponik harus mengetahi kandungan nutrisi yang ada didalam cairan nutrisinya.

Tanaman yang dibudidayakan secara organik juga memiliki segudang keunggulan, yang pasti sama-sama menjaga untuk tidak menggunakan pestisida kimia.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan pupuk kandang, karena berpotensi adanya bakteri salmonella, dan pathogen lainnya.

Karena tanaman berhubungan langsung dengan tanah, maka tingkat kebersihan lingkungan tetap harus dijaga agar berbagai bakteri yang ada didalam tanah tidak ikut pada tanaman, khususnya pada saat melakukan panen.

Pada akhirnya yang perlu diperhatikan adalah saat pengolahan tanaman untuk dikonsumsi, perlu melalui proses pencucian yang cermat agar tidak ada bakteri yang tidak diinginkan ikut dikonsumsi.

Kedua sistem bercocok tanam ini memiliki berbagai keunggulan, Anda bisa pilih sesuai ketersediaan lahan dan waktu untuk mengelola kebun.

Ayo menanam.

(Slamet Riyanto)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image