Begini Kualitas Air untuk Hidroponik
Air Sebagai Media Tanam Utama Pertanian Hidroponik
Kualitas air dalam pertanian sistem hidroponik sebagai media tanam untuk pertumbuhan perlu mendapat perhatian khusus. Kualitas air merupakan faktor penting dalam budidaya hidroponik, oleh karena air sebagai pelarut dan mengangkut nutrisi bagi tanaman. Namun air juga melarutkan banyak kotoran yang dapat berbahaya bagi tanaman. Faktor pengotor air tidak mudah dideteksi secara visual, karena ada yang bersifat fisik ada juga yang non fisik, sehingga terkadang kejernihan air tidak melambangkan kualitas air itu sendiri. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mengarah pada keracunan tanaman.
Air yang bersih sangat penting untuk pertumbuhan tanaman agar sehat. Oleh karena itu perlu pengecekan dan pengonrolan secara reguler terhadap kualitas air, karena asumsi yang didasarkan pada penglihatan visual kejernihan air belum tentu benar.
Apa Saja Parameter kualitas air Hidroponik?
Berbagai kontaminan yang dapat mengganggu perkembangan tanaman dalam budidaya hidroponik:
1. Klorin
Klorin adalah salah satu bahan kimia yang berfungsi untuk mencegah pembentukan mikroorganisme, klorin yang berlebihan yang terdapat dalam larutan nutrisi dapat merusak pada beberapa tanaman terutama tanaman sensitif seperti selada. Klorin bisa muncul apabila petani hidroponik menggunakan zat untuk mengendalikan pertumbuhan lumut dan ganggang secara berlebihan.
2. Bakteri dan patogen
Air yang berasal dari sumur, sungai, kolam penampungan, dan lainnya. terlihat bersih namun sering kali mengandung organisme yang harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk media tanam hidroponik. Patogen yang sering ditemukan adalah jamur yang biasa menyerang pada akar tanaman akibatnya bisa membahayakan pertumbuhan tanaman.
3. Mineral
Air menjadi pelarut yang sangat baik melarutkan sejumlah besar zat termasuk mineral. Meskipun beberapa di antaranya bermanfaat, namun ada juga menjadi membahayakan tanaman jika porsinya berlebihan.
Untuk memastikan bahwa air yang akan digunakan aman untuk tanaman, ada baiknya dilakukan pengecekan ke laboratorium terlebih dahulu.
4. pH Air (Potential hydrogen)
Potential hydrogen (pH) adalah jumlah konsentrasi ion hidrogen (H+)yang bersifat asam dan hydroksil (OH-) yang bersifat basa. pH air berkisar dari 0-14, sedangkan air yang kita minum memiliki pH normal yaitu 7. pH air untuk tanaman hidroponik ideal antara 5,5 sampai 6,5.
Untuk melakukan pengecekan pH air gunakan pH meter yang bisa dibeli dipasaran dengan harga terrjangkau.
Kesimpulan
Petani hidroponik wajib menjaga stabilitas kualitas air tandon hidroponik, ini diperlukan agar tanaman hidroponik dapat beroperasi dengan baik. Motodenya bisa bermacam-macam salah satunya adalah dengan menggunakan sistem pemurnian air atau dengan sistem Osmosis. ( Slamet Riyanto )