Hidroponik

Benarkah Air Hujan Bisa Merusak Tanaman Hidroponik?

Pertanian hidroponik tanpa green house berpotensi air nutrisi akan bercampur dengan air hujan, sehingga pempengaruhi kadar nutrisi dan berakibat pada pertumbuhan tanaman kurang maksimal
Pertanian hidroponik tanpa green house berpotensi air nutrisi akan bercampur dengan air hujan, sehingga pempengaruhi kadar nutrisi dan berakibat pada pertumbuhan tanaman kurang maksimal

Setiap musim hujan datang, selalu menemukan artikel tentang bahayanya air hujan untuk tanaman hidroponik, benarkah demikian, mari kita simak lagi tulisan berikut ini.

Kandungan air hujan adalah uap air atau H2O, dan beberapa mineral dalam presentasi kecil, kandungan zat-zat tersebut tergantung dari sumber penguapan air di permukaan bumi. Namun pada dasarnya air hujan adalah air bersih dan murni, sangat baik untuk kehidupan di bumi termasuk untuk tanaman.

Karena kemurniannya, air hujan sangat baik sebagai air baku dalam pertanian hidroponik karena bebas mineral dan belum ada zat lain yang terlarut didalamnya. Apabila dilakukan pengetesan dengan TDS meter, air hujan menunjukkan pada angka sekitar 11 PPM, artinya air hujan mendekati pada air murni.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga:

Tips : Begini Cara Menggunakan TDS Meter untuk Air Tandon Hidroponik

Tanaman hidroponik akan tumbuh dengan maksimal apabila pH air berada diantara 5,5 - 6,5. Sedangkan air hujan rata-rata berada pada pH 6, artinya air hujan sangat cocok sebagai air baku hidroponik.

Benarkah Air Hujan Merusak Tanaman Hidroponik?

Berkebun hidroponik ada dua pilihan:

1. Kebun Hidroponik yang Dilindungi Green House sebagai pelindung tanaman.

Inilah idealnya pertanian hidroponik, sehingga budidaya tidak terpengaruh oleh kondisi iklim dan cuaca. Dengan pelindung Green House air hujan tidak akan masuk kedalam sistem irigasi instalasi hidroponik sehingga air hujan tidak akan mempengaruhi kondisi air nutrisi dalam sistem instalasi hidroponik. Dengan demikian air hujan tidak akan mempengaruhi pertanian hidroponik.

2. Tidak Menggunakan Green House alias Beratap Langit.

Sistem ini kebun hidroponik ditempatkan di hamparan terbuka tanpa pelindung atap dan dinding. Sistem inilah yang akan dipengaruhi oleh kondisi musim dan cuaca.

Jika hujan turun air hujan akan masuk dan bercampur dengan sistem irigasi dalam instalasi hidroponik dan masuk ke bak tandon, dengan demikian akan mempengaruhi konsentrasi (kandungan) nutrisi yang ada pada bak tandon. Demikian juga pH air juga akan mengalami perubahan.

Bagaimana Solusinya?

Bagi petani hidroponik yang menerapkan sistem di alam terbuka atau tanpa green house, apabila turun hujan maka akan mematikan pompa air dari bak tandon, tujuannya agar air yang sudah penuh nutrisi tidak terdistribusi ke instalasi hidroponik dan tidak bercampur dengan air hujan. Kemudian akan menutup aliran air dari instalasi hidroponik yang masuk ke bak tandon, dan air hujan dibelokkan untuk langsung dibuang keluar instalasi.

Kesimpulan

Air hujan adalah air yang mendekati kemurnian dengan kandungan zat terlarut mendekati nol, jika diukur dengan alat TDS sekitar 11 PPM, air ini sangat baik sebagai air baku pertanian hidroponik.

Air hujan hanya berpengaruh kepada sistem hidroponik yang tidak menggunakan green house karena air hujan akan masuk dan bercampur dengan air tandon hidroponik, dan akibatnya akan mempengaruhi prosentase kandungan nutrisi pada bak tandon. (Slamet Riyanto)

Berita Terkait

Image

Pemenang Lomba Tujuh Belasan Dapat Hadiah Sayuran Hidroponik

Image

Resep Membuat Pestisida Nabati untuk Membasmi Hama Kutu Daun

Image

Empat Alasan Mengapa Hidroponik Perlu Green House

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image