7 Hal Agar Panen Hidroponik Maksimal
Cita-cita petani hidroponik selalu berharap mendapatkan hasil sayuran yang berkualitas, karena akan menjadi kunci keberhasilan dalam pemasaran.
Kualitas panen sayuran hidroponik dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari pemilihan bibit sampai dengan perawatan tanaman.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil panen sayuran hidroponik yang maksimal alangkah baiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Menyiapkan Instalasi.
Besar kecilnya instalasi hidroponik sangat tergantung dari kebutuhan, mulai dari yang sangat sederhana hingga yang besar. Para pemula biasanya menggunakan instlasi ukuran kecil sampai sedang dengan kapasitas kurang dari 1000 lubang tanam. Para penghobi menggunakan skala kecil dari 1000 sampai 5000 lubang tanam, sedangkan untuk usaha mulai dari skala sedang dari 5000 sampai 15.000 lubang tanam, dan skala industri lebih dari 15.000.000 lubang tanam.
Semuanya harus disiapkan dengan detail, sudah menguasai sistem hidroponik yang akan digunakan, dan cara perawatannya.
2. Merancang Manejemen Penanaman (Planting Managemen)
Planting managemen atau menejemen penanaman adalah pengelolaan sistem penanaman dalam pertanian hidroponik untuk mengatur waktu penanaman dan pemanenan tanaman untuk menjaga kesinambungan produksi panen. Dengan planting management cara kerjanya lebih mudah dan lebih ringan. Petani hidroponik harus membuat jadwal menanam apa, kapan menanam, jumlahnya berapa, dan kapan panen. Jadwal ini harus dipatuhi oleh pelaksana kebun agar terjadi kesinambungan produkasi sayuran.
3. Menanam Sesuai Jadwal
Petani hidroponik untuk skala usaha harus mematuhi jadwal tanam dan panen, apabila tidak mau ditinggal oleh para pelanggannya. Jadwal penanaman akan berdampak pada jadwal panen, jadwal panen terkait dengan pesanan konsumen. Jadi jika jadwal tanam tidak ditepati maka akan berdampak buruk pada waktu panen, dimana sudah disepakati dengan para pelanggan.
4. Perawatan Tanaman.
Merawat tanaman pertanian hidroponik relatif lebih mudah, karena tidak ada gulma yang harus dibersihkan. Perawatan utama terletak pada monitoring air, nutrisi, dan hama.
5. Panen
Panen harus dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, jika terlambat panen akan berdampak buruk pada kualitas tanaman, dan akan merusak planting management yang sudah dirancang sebelumnya. Disamping itu penanganan pasca panen juga harus menjadi perhatian. Sesuai slogan pertanian hidroponik yang higienis harus tetap dipertahankan.
6. Bersihkan Instalasi
Membersihkan insalasi hidroponik setelah masa panen sangat penting, ini masa yang tepat untuk membersihkan instalasi. Pembersihan insalasi meliputi kotoran yang disebabkan sampah tanaman, lumut, dan kemungkinan ada bakteri yang berkembang pada instalasi.
7. Bersihkan Peralatan.
Selain membersihkan instalasi hidroponik, membersihkan peralatan tanam juga sangat penting, misalnya membersihkan netpot, bak tandon, dan pompa air.
Demikian tips agar panen sayuran hidroponik tetap bisa maksimal dan berkelanjutan. (Slamet Riyanto)