Jangan Ragu Bisnis Pertanian Hidroponik, Baca Pasar dan Kerjakan
Hidroponik
Bisnis bidang komoditas pertanian tidak akan pernah surut, seperti yang dilakukan oleh Hydro Garden, moncer dengan bisnis sayuran hidroponik untuk melayani kebutuhan sayuran di Kalimantan Selatan.
Dua green house masing-masing berukuran 14 x 20 m sebagai prasarana produksi kebun sayur hidroponik rasanya masih sangat sempit. Betapa tidak setiap hari permintaan sayuran segar yang dibudidayakan secara hidroponik terus bertambah. Untuk memenuhi permintaan pasar kami harus bermitra dengan para petani hidroponik lain dikotanya, kata Hj Wardiah, SP,MS dalam paparannya ketika menjadi nara sumber dalam seri Webinar Intani ke 149, rabu 21 Februari 2024 dengan tema Hidroponik Sayur dan Edukasi.
Cerita suksesnya berawal pada tahun 2015, saat itu ada perhelatan rutin pemerintahan yaitu Kalimantan Selatan Expo yang digelar setahun sekali saat Propinsi Kalimantan Selatan merayakan ulang tahunS
Sebagai ASN, saat itu Wardiah berinisiatif mencoba mengusulkan tema kepada atasannya agar pameran tidak hanya memajang berbagai foto prestasi pembangunan saja, namun ada kegiatan yang sifatnya produktif dan dapat dikembangkan oleh masyarakat yaitu tentang bercocok tanam secara hidroponik.
Agar atasannya lebih yakin Wardiah menjelaskan bahwa pertanian hidroponik adalah pertanian modern dan masa depan, ada unsur teknologi didalamnya, peningkatan produksi yang signifikan, higienis, masa panen lebih cepat, dan berbudidaya tanaman dengan media air ini sangat cocok untuk kegitan urban farming di kota-kota besar.
Ternyata usulan tersebut disetujui oleh atasannya, dengan berbekal semangat tanpa keahlian Wardiah keliling kota bahkan sampai keluar kota untuk mencari sumber-sumber petani hidroponik yang bisa ditimba ilmunya dan menggandeng agar bisa bekerjasama pada event Kalsel Expro.
Acara pameran sukses, dan sejarah kecintaannya pada hidropinik Wardiah dimulai. Beberapa pengunjung pameran mulai menghubungi untuk dibuatkan instalasi hidroponik. Antara bingung karena bekal ilmu hidroponik dirasa belum mumpuni dan senang karena banyak masyarakat yang antusias untuk berkebun dengan media tanam air ini, Wardiah bekerjasama dengan suaminya berusaha mewujudkan keinginan para pemesan instalasi hidroponik, dan makin hari pemesanan semakin banyak.
Agar niat dan keinginannya lebih terukur dan ilmunya juga berkembang maka di pekarangnnya dibuatlah kebun hidroponik yang diberi nama Hydro Garden, Banjar Baru Sungai Ulin, Banjar Baru Utara, Kalimantan Selatan. Dengan demikian usahnya tidak hanya melayani pembuatan instalasi hidroponik, namun sekaligus produksi sayuran yang dibudidyakan secara hidroponik.
Tahun demi tahun usahanya semakin berkembang, permintaan sayuran tanpa pestisida ini juga semakin menjanjikan, produksi sayuran di dua green house tidak mampu lagi memenuhi permintaan pasar, maka Wardiah melakukan kontrak dengan 7 kebun petani hidroponik di kotanya sebagai mitra usaha.
Ketika ditanya oleh peserta webinar, sayuran apa saja yang diminati? Sayuran hidroponik yang banyak diminati di kotanya adalah selada, pak coy, dan kale. Pasar yang disasar adalah hotel, retoran, dan kafe di kalimantan selatan. Disini masyarakat tidak terlalu berminat pada sayuran kangkung dan bayam, maka dikebunnya tidak menanam dua tanaman itu. Sedangkan sayuran kale yang tergolong sayuran super food ada peminatnya walaupun tidak banyak.
Jadi jangan pernah ragu berbisnis bidang pertanian, baca pasar dan kerjakan, kata Wardiah dalam closing statement sambil mengakhiri acara webinar Intani yang digelar setiap hari rabu pagi. (Slamet Riyanto )
Terpopuler
-
#1
-
#2
-
#3
-
#4
-
#5
-
#6
Topic Pilihan
Keputusan Pertamina Soal Ketahanan Energi Stabilitas Perekonomian Dinilai Bijak
29 Apr 2024, 14:31 WIBTerpopuler Retizen
-
#1
-
#2
-
#3
-
#4
-
#5
