6 Manfaat Bercocok tanam Hidroponik
Segudang keunggulan bercocok tanam dengan sistem hidroponik dibandingkan bercocok tanam secara konvensional. Bagi yang cinta bercocok tanam secara konvensional juga menemukan begitu banyak keunggulannya, namun juga ada kekhawatiran seperti serangan hama, ketersediaan air, dan cuaca.
Namun secara keseluruhan bercocok tanam hidroponik dalam skala industri memecahkan banyak masalah yang ditemukan pada pertanian konvensional.
Sistem hidroponik merupakan sistem pertanian berbasis air sebagai media tanam tanpa menggunakan tanah. Tanaman dengan media tanam air yang kaya nutrisi unsur makro dan mikro sesuai kebutuhan tanaman.
Tanaman yang tumbuh di tanah perlu menyebarkan akarnya untuk menemukan air dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan bertahan hidup, artinya ketika menanam usahakan ada jarak yang cukup antar tanaman agar satu sama lain tidak berebut makanan.
Berbeda dengan sistem hidroponik, akar tidak perlu menyebar karena air yang sudah kaya dengan nutrisi sudah tersedia selama 24 jam selama tanaman tumbuh. Sehingga sistem hidroponik lebih cepat pertumbuhannya dan berkembang biak dalam dimensi ruang yang sama dibanding dengan media tanam tanah.
Berikut enam manfaat bercocok tanam dengan sistem hidroponik
1. Konservasi Air
Pertanian berbasis tanah menggunakan begitu banyak air karena begitu banyak air yang hilang ditelan bumi, menguap, mengalir, sebagian air tidak termanfaatkan dengan baik. Berbeda dengan sistem hidroponik, penggunaan air sangat sedikit karena air disirkulasikan secara berulang-ulang untuk diserap nutrisinya oleh tanaman.
2. Lebih Sedikit Bahan Kimia
Idealnya sistem hidroponik dikembangkan dalam green house, dengan demikian sangat sedikit ada hama serangga yang bisa masuk, disamping itu sistem hidroponik sangat kecil kemungkinan ada hama gulma yang mengganggu tanaman. Dengan demikian sangat kecil kemungkinan penggunaan bahan-bahan kimia seperti pestisida dan herbisida.
3. Pertumbuhan Lebih Cepat
Tanaman yang ditanam dengan sistem hidroponik tumbuh 30% hingga 50% lebih cepat daripada yang ditanam di tanah, karena semua kebutuhan nutrisi ideal sudah tersedia. Sistem hidroponik biasanya ada didalam green house sehingga kecil kemungkinan tanaman stres akibat paparan sinar matahari yang berlebihan.
Beberapa spesies tanaman tumbuh lebih cepat dari yang lain, misalnya kangkung sudah bisa dipanen pada usia 19 hari setelah tanam, sayuran daun seperti sawi dan selada sudah bisa dipanen pada usia 30 hari setelah tanam.
4. Kontrol Nutrisi
Dalam sistem hidroponik petani bisa mengontrol nutrisi sesuai kebutuhan setiap tanaman dengan jumlah yang tepat, sehingga tanaman bisa mendapatkan nutrisi yang ideal dan bisa tumbuh dengan sempurna.
5. Hasil Lebih Besar
Lebih hemat ruangan adalah salah satu kelebihan bercocok tanam hidroponik, bahkan bisa dikembangkan secara vertikal, maka hasil panen tanaman juga lebih banyak. Sistem hidroponik biasanya menghasilkan lebih banyak per luasan meter persegi dengan waktu yang lebih cepat pula dibanding pertanian konvensional.
Jika menggunakan green house sistem hidroponik bisa tumbuh sepanjang tahun, tidak terganggu dari cuaca atau musim.
6. Tidak Ada Gulma
Sistem hidroponik hampir tidak ada gulma yang ikut tumbuh, sehingga semua nutrisi yang tersedia tidak ada yang dicuri oleh tanaman lain (gulma). Beda dengan tanaman konvensional, petani harus rajin mengontrol pertumbuhan gulma.
Selamat bercocok tanam dengan sistem hidroponik. (Slamet Riyanto)