11 Tips Sebelum Memulai Bertani Hidroponik
Bertani dengan sistem hidroponik telah menjadi tren khususnya pada penggiat urban farming di perkotaan mulai dari skala hobbi sampai profesional. Ada beberapa faktor yang membuat jenis pertanian ini populer, mulai dari hasil yang sangat menggoda, dapat ditanam di area sempit, hemat air, tidak kotor, dan mudah cara memanennya. Selain itu komitmen tidak menggunakan pestisia kimia menjadi hal yang selalu dicari yang sudah mulai peduli dengan kesehatan, terakhir karena alasan investasi yang tidak terlalu mahal.
Begitu banyak keuntungan yang dijanjikan dengan pertanian sistem hidroponik, namun ada baiknya sebelum mulai investasi dengan skala kecil maupun indrustri, alangkah baiknya mencoba terlebih dahulu dengan skala kecil sambil mempelajari mulai dari perencanaan hingga pasca panen.
Berikut beberapa tips dan trik praktis yang perlu dipelajari sebelum mulai bercocok tanam tanpa tanah.
1. Tentukan Lokasi yang Tepat.
Apakah Anda ingin memulai pertanian hidroponik komersial atau pertanian hidroponik kecil, lokasi memainkan peran sangat penting. Apakah akan menggunakan green house atau outdoor alias beratap langit.
2. Pilih Sistem Hidroponik yang Ideal Menurut Anda
Ada beberapa metode bercocok tanam hidroponik, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Metode yang dipilih disesuai dengan skala dan kompleksitasnya. Bagi pemula sistem DFT Deep Flow Technique adalah pilihan terbaik karena sangat mudah dan ekonomis, sedangkan NFT (Nutrient Film Technique) bagus untuk skala industri. Ada juga sistem wick cocok bagi yang sedang belajar hidroponik.
3. Memilih Jenis Tanaman yang Akan Ditanam
Sebagian besar tanaman sayuran daun dapat ditanam dengan sistem hidroponik. Bagi pemula, tanaman sayuran daun menjadi pilihan terbaik karena perawatannya relatif mudah dan usia tanamnya relatif pendek ( rerata 1 bulan), seperti aneka sawi, slada, bayam, dan kangkung. Jika ingin memulai dengan skala besar untuk pertama kalinya, tanaman sayuran daun ini mudah dipantau seberapa baik sistem bekerja dan dapat diubah dengan mudah. Ada satu hal yang penting, memulai dengan varietas tanaman yang sama atau tanaman yang membutuhkan kebutuhan nutrisi yang sama, ini sangat penting agar mudah dipelajari proses pekerkembangannya.
4. Perhatikan Paparan Pencahayaan Sinar Matahari
Tumbuhan sayuran daun minimal membutuhkan enam jam paparan sinar matahari setiap hari khususnya sinar matahari pagi (pk 06 - 10). Namun jika pilihannya adalah sistem indoor (dalam ruangan) maka diperlukan pencahayaan yang cukup agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Setiap tanaman setidaknya membutuhkan 40 - 70 watt cahaya.
5. Mengatur Kelembaban Udara
Jika menggunakan green house, kelembaban udara bisa dikendalikan dengan penyemprot butiran air ke dalam area green house. Gunakan alat pendeteksi kelembaban ruangan agar mudah untuk dikontrol.
6. Penyemaian Benih
Penyemaian benih menjadi salah satu kunci keberhasilan bertani dengan sistem hidroponik. Cara sederhana menyemai adalah rendam terlebih dahulu benih sekitar satu jam, pilih benih yang tenggelam saja, yang melayang dan mengambang dibuang. Taruh di media semai dan tutup lalu tempatkan benih di tempat gelap selama 24 jam untuk memacu perkecambahan. Setelah mulai berkecambah kenalkan dengan sinar matahari pagi dan berangsung sampai siang bahkan sampai sore hari.
7. Proses Penanaman
Setelah benih berkecambah, langkah selanjutnya adalah menanam benih di media tanam misalnya rock wool dan menampatkan tanaman di instalasi hidroponik.
8. Periksa Kualitas Air
Pilih air yang baik, bersih dan pH yang disarankan. Tingkat PH air yang ideal digunakan dalam sistem hidroponik adalah antara 5,8 hingga 6,2.
9. Pilih Nutrisi yang Tepat
Pilih produk nutrisi hidroponik yang dirancang sesuai dengan tanaman, tersedia dalam bentuk kristal maupun cair. Baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan pupuk.
10. Kenali Pasar Anda
Khusus bagi yang akan serius menekuni hidroponik secara komersial, memetakan pasar sangat dibutuhkan, jenis tanaman yang mempunyai prospek, kemana harus menjual, harga yang kompetitif. Karena produk hidroponik adalah sayuran sebagai makhluk hidup yang memiliki umur sangat singkat.
11. Lakukan Investasi yang Tepat
Tips terakhir namun sangat penting bagi petani hidroponik skala kecil maupun besar. Setelah mengetahui dan siap dengan berbagai tips tersebut diatas maka saatnya melakukan investasi yang tepat. Pastikan semua akan berjalan dengan baik karena ada kesalahan disatu titik saja akan mengakibatkan tanaman mati. (Slamet Riyanto)